Perjalananku waktu ada acara ngangget don bingin di puri pemecutan pada tanggal 26 july 2009. Gue bersama ibuku, istri pakdeku dan yang ini baju hijau adalah anakku yang paling pintar dan cerewet and yang terakhir ini adalah istriku tercinta.
Padata tanggal tersebut kira-kira jam 3 sore gue sudah jalan naik motor menuju daerah pemecutan, taunya disana jalan sudah pade macet. Aku langsung parkir di sebelah selatan puri pemecutan, karena disana ada saudara yang ngiring memukur. Aku tidak mampir kesana karena peserta rombongan untuk opacara ngenget don bungin sudah pada jalan, gue langsung jalan ke daerah barat menuju Pura Tambangan Badung, disanalah upacara dilaksanakan. Jalan-jalan sudah pada dipenuhi lautan manusia, Aku terus aja menuju lokasi upacara, sampai disana aku hanya duduk lagi dan berdiri lagi sampai upacara selesai, beginilah upacara-upacara yang ada di bali, Aku hanya setor muka aja kepada saudara-saudaraku yang punya gawe, yang artinya sudah ikut berpartisipasi pada upacara tersebut. singakat cerita kurang lebih jam setengah lima upacaranya selesai, Aku pengen langsung pulang saja, yang penting sudah setor muka sama saudara yang punya gawe. Aku langsung mencari lokasi dimana motorku aku taruh, sesampainya disana anakku Gek Ade pengen beli minuman katanya haus, untungnya ada dagang disana, kami duduk2 diwarung sambil beli makanan untuk mengganjal perut.
Menjelang beberapa menit gusde (dari griya Bungsu) datang langsung mengambil gambar di atas maka terjadilah ceritaku ini.
