Selasa, 23 Maret 2010

Muleh Nyelok 23 Mei 2010

UPACA PERNIKAHAN - PAWIWAHAN ADAT BALI

Pada dasarnya Umat Hindu Mempunyai tujuan hidup yang di sebut dengan Catur Purusa Artha yaitu  Dharma Artha Kama dan Moksa. Semua ini tidak bisa di wujudkan dengan sekaligus.
Empat Tujuan hidup ini dengan Catur Asrama. Pada tahap Brahma Cari Asrama tujuan hidup di prioritaskan untuk mendapatkan Dharma. Sedangkan grahasta Asrama memprioritaskan artha dan kama. Sedangkan Wanaprasta Asramadan dan sanyasa asrama tujuan hidup di prioritaskan mencapai moksa.
Perkawinan/pawiwahan adalah upaya untuk mewujudkan tujuan hidup grahastaAsrama. Tujuan pokoknya menurut lontar Agastya Parwa adalah mewujudkan kehidupan yang disebut dengan " Yatha Sakti Kayika Dharma" kalau diartikan dengan kemampuan sendiri melaksanakan Dharma dalam kehidupan ini. Kemandirian ini harus benar2 disiapkan oleh seorang Hindu untuk melanjukan kejenjang perkawinan.

Dalam perkawinan ada 2 tujuan hidup yang harus dapat di selesaikan dengan tuntas
dengan mewujudkan Artha dan Kama  dengan dilandasi dengan Dharma.
Pada persiapan seseorangn yang akan memasuki jenjang perkawinan membutuhkan bimbingan  khusus agar dapat melakukannnya dengan baik memperkecil rintangan/masalah-masalah yang akan timbul. Bimbingan itu akan amat baik bila di berikan oleh seorang ahli dalam bidang Agama Hindu terutama mengenai tugas  dan kewajiban sebagai seorang Grahasta untuk bisa mandiri di dalam mewijudkan tujuan hidup mendapatkan Artha dan kama berdasarkan Dharma.

 Photo di bawah adalah acara Mulih Nyelok di
Jero Pedungan
 

Minggu, 21 Maret 2010

Otonan Gek Ade yang ke 19 - 20 Mei 2010


Acara Memadik/Meminang (Tukar Cincin) 18 Mei 2010



Mekalan-kalan di Jero Petang 22 Mei 2010
(ciman dapat ngambil Photos 3 biji)


Kamis, 11 Maret 2010

"Mebaye" Jero Pedungan ( Lanang Busung Yeh )

Salah Satu tradisi di bali yang masih bertahan sampai sekarang dan kerap dilakukan hampir sebagaian besar Umat Hindu di Bali ini. Melakukan pembersihan diri dengan ritual tertentu yang di bali lebih di kenal dengan Melukat.

Sarana Utamanya adalah air, air ini pun bukan sembarangan air. Melukat ini biasanya dilakukan di air sungai, danau, laut, sumber2 air ,kelebutan, bulakan dan lain-lainnya. Tujuan utama ritual ini adalah menghilangkan leteh atau kotoran lahir dan batin. Dalam tradisi jawa de kenal dengan istilah ruwatan air.


Kenapa Musti Air?
Seperti di ketahui air adalah sumber terpenting dalam kehidupan baik dari lahir sampai kita mati kita menggunakan air. Makanya jangan meremehkan air.